Tips Memahmi Anak Untuk Ibu Muda

Anak adalah individu yang unik. Ia membutuhkan perlakuan yang sesuai dengan keunikan yang di milikinya. Hal berikut ini perlu di pahami orang tua :

masak sedap






→⇒ Pahami Bahwa Anak Bukan Miniatur Orang Dewasa

Anak adalah anak-anak, tidak sama dengan orang dewasa. Anak memiliki banyak keterbatasan dan memiliki dunianya sendiri. Menghadapi anak dibutuhkan kesabaran,pengertian serta toleransi yang dalam. Jadi, jangan hilang kesabaran karena rasa gemas dan kesal ketika anak tidak mengerti suatu hal dengan cepat.

→⇒ Mereka Butuh Dunia Bermain


Dunia anak adalah dunia bermain,penuh sponitanitas dan 'fun'.Anak-anak akan melakuan suatu hal dengan semangat,bila suasananya menyenangkan.Demikian halnya dengan belajar, anak akan rajin dan mau mngerjakan pekerjaan rumah tanpa harus di perintah jika tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan tantangan. 

→⇒ Mereka Harus Berkembang 



Anak bukan hanya tumbuh secara fisik, ia juga berkembang secara psikologis. Ketika bayi,ia tampak lucu dan penurut, namun pada usia  3 tahun,misalnya,kita tidak bisa menuntutnya terus menjadi penurut. Anak berkembang sesuai fase   yang di lalui, menampilkan perilaku sesuai ciri fase perkembangan itu.Menurut penelitian yang di lakukan oleh seorang ahli perkembangan anak,Jean Piaget, pada usia 2-4 tahun,anak berada dalam tahap preoperational phase. Di tahap ini,anak sangat egosentris,hanya memahami kehidupan dari perspektif dirinya. Tak heran,bila ia kerap ta    memahami pendapat orang lain, termasuk orang tuanya. Orang dewasa melihatnya sebagai egois , pahal tidak begitu. 




→⇒ Mereka Sangat Kreatif


Pada dasarnya anak adalah pribadi yang kreatif. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, memilki imajinasi yang tinggi, minat luas, tidak takut salah, berani menghadapi resiko, bebas dalam berfikir, dan senang akan hal - hal baru. Oleh karena itu, berilah kesempatan pada anak, agar ia bisa mengembangkan imajinasinya dengan liar. Pelajaran disekolah, termasuk bahan ulangan dan ujian, hendaknya tidak sekedar menuntut anak untuk memberikan satu - satunya jawaban seperti pada kunci jawaban. Terimalah dan hargailah bila ia memberikan jawaban yang lain dari anda. Orang tua perlu mempelajari dan mengerti gagasan - gagasan anak, sekalipun itu aneh dan tak lazim. Dengan cara demikian anak akan terpacu untuk belajar dengan motifasi yang tinggi Sumber paras